Kebahagiaan punya bayi kembar sebanding dengan repotnya. Kesiapan ayah-ibu harus serba dobel, baik mental maupun fisik. Tetapi ada kok, kiat-kiat agar semuanya lancar. Ayah, ibu, bahkan seluruh anggota keluarga mungkin sudah mafhum akan bakal kehadiran Si Kembar. Tetapi pada saatnya, dijamin semua tetap double surprised. Ujung-ujungnya, banyak ayah-ibu khawatir tak bisa merawat Si Kembar dengan baik. Ini normal kok, Pak, Bu. Menurut Psikolog Perkembangan Anak Dra. Judiwati E Markum M. Psi, memiliki anak kembar memang kejutan menggembirakan, sekaligus bikin panik. Memang perlu persiapan khusus memiliki anak kembar (dua); persiapan mental, tenaga, dan yang juga penting persiapan finansial, papar psikolog dari Universitas Indonesia ini.
SERBA DOBEL
Persiapan kelahiran anak kembar, sama halnya dengan persiapan kelahiran punya anak - dapat dilakukan mulai bulan ke tujuh, saat orangtua membeli keperluan bayi. Karena jumlah yang bakal datang dua, gandakan saja keperluan mereka. Misal, jika untuk seorang bayi persediaan popok kurang lebih empat lusin, untuk Si Kembar ya, delapan lusin. Ini juga berlaku saat memesan kamar di rumah sakit. Kapasitasnya harus untuk ibu dengan dua bayi - jika menggunakan fasilitas rooming in (ibu-anak sekamar). Gandakan juga budget persalinan.
Tetapi, Pak, Bu, dalam menyiapkan ini semua, calon ayah-ibu jangan sampai kelewat lelah. Banyak-banyak simpan tenaga untuk merawat bayi kelak. Komitmen penting lainnya yang harus dibuat ayah-ibu adalah bagi tugas, apalagi jika tidak ada tenaga pembantu (pengasuh, baby sitter, kerabat). Suami-isteri jangan kaku berbagi tugas. Pedoman “siapa sempat” bisa diterapkan. Pastikan juga ayah-ibu menggilir bayi sehingga kedua bayi dapat mengenal kedua orangtuanya, dan sebaliknya.
BERGANTIAN, SAYANG
Mudah-mudahan Anda mendapat pembantu guna merawat Si Kembar. Tetapi jika tidak, jangan panik. Pertama-tama, yuk, pahami kecenderungan ritme hidup mereka. Umumnya anak kembar memiliki kebiasaan sama- paling tidak, mirip-mirip- sejak lahir. Misal, bangun tidur, lapar, mengantuk, menangis, bahkan jatuh sakit, pada waktu yang sama. Sejumlah literatur menganggap kondisi ini menguntungkan - dan dianggap lebih efisien - bagi ibu. Yaitu, ibu dapat mengurus mereka sekaligus, misal memandikan Si Kembar dalam satu bak mandi. Tetapi, jika anak kembar selalu melakukan segala suatu bersamaan, suatu saat jika orangtua sedang tidak siap, atau tidak memiliki pembantu, bisa kacau. Karena itu, sebaiknya ciptakan perbedaan ritme hidup bayi sedini mungkin, sehingga mereka tidak selalu melakukan segalanya bersamaan. Ini berguna supaya seorang ibu pun bisa memegang bayi kembarnya sendirian, jika tidak ada yang membantu.
Ilustrasi perawatan secara bergantian, misal, pagi hari bangunkan Si Kakak lebih dahulu, lalu urus keperluannya dalam waktu singkat. Saat dia bermain di boks, ganti mengurus adiknya. Saat adik bermain di boks, beri makan kakak (kecuali jika bayi masih minum ASI, lakukan bersamaan). Si Adik makan belakangan, dll.
Manfaat positif bayi melakukan kegiatan pribadinya sendiri-sendiri adalah, mereka menjadi mandiri, tidak harus selalu bersama-sama atau tergantung saudaranya dalam beraktivitas. Memang, tetap ada kegiatan yang dilakukan bayi kembar secara bersamaan, seperti minum ASI, bermain, tidur, atau jalan-jalan. Nah, tatkala ibu merawat Si Kembar secara bergiliran, jangan lupa memperlakukan mereka secara adil sesuai kebutuhan. Contoh, jika Kakak boleh membawa bebek karetnya saat mandi, tawari juga Adik membawa buaya plastiknya. Jika Ibu memakaikan baju pada Kakak sambil bernyanyi dan mengajak ngobrol, pastikan Adik juga mendapat rangsangan sesuai kebutuhannya. Pokoknya anak harus sama-sama merasa terlindungi dan dikasihi.
4 BULAN PERTAMA TERBERAT
1. Cari bantuan. Jika semua ibu baru membutuhkan bantuan, ibu bayi kembar lebih lagi. Terimalah semua tawaran bantuan.
2. Kurangi pekerjaan. Tidak mimpi rumah selalu rapi, memanfaatkan jasa katering, atau menggunakan diapers bayi, adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi pekerjaan rumah.
3. Bergabung dengan ibu bayi kembar lainnya. Para orangtua bayi kembar lainnya - terutama yang telah melampaui bulan pertama -adalah sumber nasihat dan dukungan terbaik.
4. Buat catatan. Siapa yang tadi minum jus buah dan yang minggu lalu batal diimunisasi? Siapa yang menghisap payudara yang mana pada saat minum terakhir? Agar tidak lupa atau tertukar, miliki catatan kegiatan Si Kembar dan riwayat kesehatan mereka.
5. Belajar menyesuaikan diri dengan ribut dan tangis bersahut-sahutan.
6. Gandakan kewaspadaan saat bayi kembar sudah mulai bisa bergerak
7. Empat bulan pertama bersama Si Kembar konon masa tersulit. Meski tidak akan pernah menjadi mudah, penanganan bayi kembar akan lebih terkendali jika Anda telah menyesuaikan diri dan menjadi lebih mahir. Yang menghibur, bayi kembar adalah teman terbaik bagi mereka sendiri. Mereka dapat saling menemani hingga memberi Anda banyak waktu.
Sumber: http://www.geocities.com/tabloidibuanak/nth.html
Diambil : http://mommygadget.com/2008/11/22/kunci-merawat-si-kembar-bergantian/ |