Selamat Jalan A Azka

                  Hati orang tua mana yang tidak bersedih, mendengar keputusan dokter bahwa kedua anak kembar kami harus segera dioperasi terkait hernia yang diderita anak kembar kami. Kami pun segera menyiapkan segalanya, bahkan sang suami yang sedang tugas belajar di Japan, segera meminta ijin untuk pulang ke Indonesia.
                  Ditambah dengan kerinduan yang membukit ma Azka dan Azlan, sang suami begitu bersemangat untuk pulang ke indonesia. Namun takdir Allah mengatakan lain. Baru seminggu papahnya Azka dan Azlan meluapkan kerinduannya. Salah satu anak kembar kami Azka Fathullah Firmansyah harus meninggalkan kami menghadap Allah menuju keabadian syurga pada tanggal 14 November 2009.

A azka.... kasep, bageur, sholeh...
jendral...
geuning.. mun 3 sasih Allah nitipkeun a azka ka mamah teh...
a azka nu lucu nu pinter...
mangga bade ka syurga mah...
aa hamputen mamah sareng une nya.. mun nuju ngurus jendral teh sok teu shabar...
tapi mamah teh sayaaaang pisan ka a azka...

a azka teh belahan jiwa mamah, une sareng papah...
masih emut pisan.. a azka nuju lahir teh mung 2000 gram...
ayeuna atos 4 kg langkung...
tos lucu pisan...
tos gandut...
eta soca meni herang...
pangambung meni mancung...
a azka teh mirip pisan papah nya...

a azka...
wios papisah di alam dunya.. mugia di akhirat mamah, papah, de azlan tiasa ngumpul deui sareng aa di syurga nya.. amiin...


Menurut Hadits Qudsi:   Allah SWT berfirman pada hari kiamat kepada anak-anak: 

     "Masuklah kalian ke dalam surga!" 

Anak-anak itu berkata: "Ya Rabbi (kami menunggu) hingga ayah ibu kami masuk." 
Lalu mereka mendekati pintu syurga! tapi tidak mau masuk ke dalamnya.

Allah berfirman lagi: "Mengapa, Aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian kedalam surga!" 

Mereka menjawab: "Tetapi (bagaimana) orang tua kami?"

Allah pun berfirman: "Masuklah kalian ke dalam syurga bersama orang tua kalian."   (Hadits Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil bin Syua�ah yang bersumber dari sahabat Nabi SAW) 

Istilah "al-wildan" dalam Hadits Qudsi diatas adalah kata jama�, mufradnya (kata tunggalnya) adalah "al-walid", artinya anak yang baru dilahirkan, yaitu bayi atau anak kecil yang belum akil baligh. Jadi maksudnya ialah anak kecil yang meninggal dunia. Hal itu diterangkan dalam Hadits lain yang diriwayatkan Ibnul-Atsir sebagai berikut:   "Anak kecil (yakni yang meninggal dunia selagi kanak-kanak atau keguguran), masuk syurga."  
  Maksud hadits diatas, termasuk salah satu di antara rentetan peristiwa yang terjadi pada hari kiamat di padang masyar. Gambaran ringkas dari peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang dibangkitkan dari kuburannya masing-masing
2. Masing-masing digiringkan oleh malaikat Zabaniah kepadang Masyar. Setelah itu mereka dikelilingi oleh hewan-hewan dan apa saja yang ada sangkut pautnya dengan mereka. Juga dikelilingi oleh malaikat langit masing-masing tingkatan.
3. Matahari diciptakan kembali dan diletakkan di atas mereka pada jarak satu mil, sehingga mereka selain berdesak-desakan dn berjubel-jubel (kaki diinjak oleh seribu kaki-kaki diatasnya), juga dibakar oleh panasnya matahari, berkeringat, lapar, haus dahaga tidak terperikan siksanya.
4. Ketika mereka mengalami lapar dan haus itulah anak-anak yang tadinya meninggal selagi masih kecil dan dilepas oleh orang tuanya dengan sabar dan tawakal, datang kepada orang tuanya masing-masing dengan membawa segelas air untuk diminum, dan apabila sudah diminum, tidak akan lapar dan dahaga lagi selama di alam Masyar itu. Demikian menurut beberapa Hadits.
5. Mulai hisab dengan menerima buku catatan harian masing-masing yang selama hidupnya dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
6. Dilakukan mizan (penilaian timbangan) terhadap segala macam amalan setiap orang, kecuali orang-orang masuk surga tanpa hisab.
7. Meniti shirat yang harus dilalui oleh keseluruhan yang ada di padang Masyar itu. Meniti shirat yang kedua bagi mereka yang telah selamat meniti shirat yang pertama.
8. Mana yang sudah bersih benar baru diidzinkan masuk syurga.

                    Pada saat itulah Allah memerintahkan kepada anak-anak (yang tadinya meninggal dunia selagi belum akil baligh) untuk memasuki surga. Tetapi mereka memohon syafa'at (pertolongan) kepada Allah agar kiranya dapat masuk surga bersama orang tua mereka. Memang mereka juga penuhi perintah Allah, untuk datang mendekati pintu syurga, tapi masih belum mau memasukinya, sehingga Allah Yang Maha Mengetahui bertanya lagi: "Mengapa Aku lihat anak-anak itu masih saja belum masuk syurga? Masuklah kalian ke dalam syurga itu".

                   Pada saat itu mereka mengulangi permohonannya bagi orang tua mereka. "Kami belum mau masuk, sebelum orang tua kami yang menjadi asal pokok kami, dan ibu-ibu kami yang telah mengandung kami sembilan bulan dan kemudian membesarkan kami masuk juga bersama kami".

                   Demikianlah mereka berhenti dekat pintu surga, menunggu keputusan Allah SWT dengan penuh harapan.   Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itu datang dengan segera, dengan firman Allah Yang Maha Mengetahui: "Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian".
                  
                   Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla' dan qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya.

(Sumber: Hadits Qudsi, KH.M. Ali Usman dkk, CV. Diponegoro Bandung, 1984)
Demi masa :
 
Lokasi Pengunjung
 
Locations of visitors to this page
 
Today , there have been 5 visitors (6 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free